Selasa, 06 Desember 2011

Kontrol Diri

Aku memang orang yang cuek dan terkadang egois. Thanks brother  kamu sudah mengingatkan aku. Sebenarnya kritikan itu yang ku cari. Mengapa tak ada satu pun yang mengomentari tentang aku di lingkungan mereka. Kamu memang sahabatku yang tak takut untuk mengatakan hal apapun terhadapku.
Aku tidak menjauhimu karena kamu mempunyai penyakit yang jahat. Bukan! Bukan karena itu. Mungkin ketika kebersamaan itu aku sedang kurang mood untuk mendengarkan curahan hatimu.
Kita sudah banyak meluangkan waktu bersama selama masa kuliah dan pada akhirnya aku meninggalkanmu setelah aku di wisuda. Apakah kamu menganggap hal itu yang membuatmu merasa sendirian di sana sekarang.
Aku mengerti sahabatku, depresi yang kamu rasakan sangatlah besar. Penyakit yang kamu derita tak ada obatnya.
Tapi, saat in aku tak bisa selalu ada di dekatmu..
Meskipun aku bergelut dengan dunia baruku, tapi aku tidak pernah melupakanmu.
Sebenarnya, ketika aku menginjakkan kaki di kota Bandung aku merasa kesepian. Biasanya aku jalan-jalan dengan kamu. Teringat masa-masa kuliah, kita sering bermain bersama. Canda, tawa dan gurau selalu menyelimuti kegokilan kita di malam hari. Tangisan yang dianggap hanya selingan tawa kita. Aku merindukan itu. Tiap belokan jalan di Ibukota aku mengingat kebersamaan itu. Sedih dan tangis tiba-tiba menetes di kerudungku.
Mengapa kamu berfikir, aku tak memperdulikanmu? Hidupku bukan hanya untuk kamu. Keluarga, saudara, teman membutuhkan aku. Bahkan lebih banyak mementingkan kebutuhan orang lain hingga aku lupa dan cuek terhadap diriku sendiri.
Mungkin kamu lebih tahu banyak tentang aku daripada orang lain. Semua identitasku kamu ketahui. Tapi jangan membuatmu putus asa beranggapan aku meninggalkanmu, karena kamu sakit HIV/AIDS.
Maafkan aku sahabatku, apabila ada hal-hal yang membuat kamu kecewa. Aku selalu mengingat ucapan-ucapanmu. Nasihatmu akan aku ambil selama aku pergi jauh darimu. Aku tahu kamu, tak pernah sakit hati dan kecewa. “Kita Sahabat, Sejauh apapun kamu pergi, kamu akan kembali lagi kepadaku”. Aku yakin itu. Miss friendship with you...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar